“Nanti kalo udah gede kamu kuliah di Ilmu Komputer aja, biar nanti gampang cari kerja”

“Kamu jurusan IT aja biar nanti enak kerjanya”

Beberapa celotehan diatas adalah hal yang cukup sering didengar oleh saya yang lahir di era 90-an, saat dimana Internet dan Web mulai banyak bermunculan. Meski akhirnya kemakan omongan juga dan menggeluti di bidang ini, saya bertanya bagaimana orang tua saya dan beberapa teman saya akhirnya berpikiran seperti itu. Dan disinilah kita, tahun 2020 (setidaknya pada saat artikel ini ditulis ya, hehe) dimana semuanya serba online dan banyak perusahaan yang bermunculan berbasis IT.

Setelah memikirkan kembali, mungkin yang orang tua saya dan beberapa orang tua teman saya benar. Bekerja di bidang IT bukanlah pilihan yang buruk, karena sekarang justru salah satu pekerjaan yang bertahan di masa pandemi ini adalah di bidang IT.

Kenapa kamu menjadi Software Engineer?

Sewaktu istilah “IT” muncul, saya pikir awalnya adalah menjadi seorang hacker ternama yang bisa melakukan hacking ke semua perangkat yang ada. Tetapi tidak seperti itu boy! Setelah menyadari bahwa itu adalah tindak kriminal, akhirnya saya mencari pilihan yang lebih “aman”. Timbul pemikiran untuk menjadi Software Engineer.

Apa itu software engineering?

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak atau nama kerennya *software engineering *mungkin cukup asing di telinga masyarakat umum. Singkatnya software engineering adalah penggunaan prinsip pembuatan perangkat lunak untuk menghasilkan perangkat lunak yang ekonomis, dapat diandalkan, sesuai dengan proses bisnis yang berlaku. Jadi karena istilah software engineer ini tidak umum dan rumit untuk dipahami, akhirnya orang awam cuma bilang “tukang koding”

Apakah semua orang bisa jadi software engineer?

Tentu bisa, apabila kamu orang yang cenderung ingin mencoba hal baru dan membuat sesuatu yang bisa mempermudah hidup kamu, mungkin menjadi software engineer bisa jadi profesi yang cocok buat kamu!

Sebenarnya banyak Universitas, Sekolah dan Course yang bisa menuntun kamu jadi Software Engineer. Tapi apakah perlu untuk sampai kuliah dulu?

“Jawabannya adalah ya, dan tidak.”

Sekarang sudah banyak resource yang bisa kamu dapetin dari mulai gratis sampai yang berbayar, disini yang diuji adalah sebanyak apa kamu mau ngulik dan belajar banyak hal dan saya paham tidak semua orang bisa seperti itu. Saat ini banyak platform untuk belajar koding dari nol bahkan sampai mengajarkan fundamental pengembangan software. Asalkan kamu mau mencari dan berani untuk sedikit menyulitkan pikiranmu sejenak. Kalau kamu cocok dengan cara ini, kemungkinan besar kamu bisa mempelajari fundamental ilmu mengenai *software engineering *secara mandiri.

Tapi jika kamu tidak cocok dengan gaya belajar diatas, mungkin inilah saatnya kamu untuk memikirkan mengambil kuliah (online maupun offline) di bidang ini. Karena pada saat kamu kuliah, selain mendapat gelar dan ijazah, kamu juga mendapatkan kurikulum yang mempermudah langkahmu menjadi Software Engineer dan tentunya dosen dan komunitas sebagai tempat untuk bertanya.

Nanti setelah kamu sudah siap untuk menginjakkan kaki di dunia kerja, kamu bisa membantu perubahan dunia terutama di bidang IT dengan ikut bergabung di perusahaan atau startup yang melakukan pengembangan sektor ekonomi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Salah satunya adalah dengan join eFishery sebagai salah satu pionir dalam mengembangkan inovasi di bidang akuakultur untuk membantu petani Indonesia lebih maju lagi (Ini sih cuma idealismenya penulis aja hehe, tapi boleh dicoba)