Pohon tumbuh dalam pot akan besar sesuai dengan wadahnya. Tanaman butuh area lebih besar untuk tumbuh besar. Tanaman juga memiliki bawaan sampai sebesar apa dirinya bisa tumbuh. Sama seperti manusia, butuh tempat lapang untuk bisa berekspresi dan berkembang. Sebagai perusahaan teknologi yang di dalamnya ada Engineer (apapun sebutannya dan bagiannya -hardware, software, data-) tentunya butuh wadah pula untuk tumbuh.

Engineer harus berkembang dengan kesadaran sendiri atau dibantu dengan lingkungannya. Perusahaan tidak hanya sekedar mengumpulkan orang-orang untuk bisa berkarya dan bekerja, tentunya mereka juga harus tumbuh. Secara sadar atau tidak sebagai individu dan lembaga. Peran keduanya sangat menentukan bagaimana tumbuhnya dan hasilnya. Secara individu perlu menyadari kemampuan untuk tumbuh dan kebutuhan untuk tumbuh, sesuaikan dengan potensinya atau dengan tempat yang menjadi wadahnya. Secara lembaga juga perlu menyadari kapasitas berkembang dan faktor pendukung tumbuhnya manusia di dalamnya.

Dalam dunia Engineer ada sebutannya Dual Ladder, sebagai “Individual Contributor (IC)” atau “Managerial”. Apakah itu sebuah arah tumbuh? Bisa ya, bisa juga tidak. Bagiku itu adalah spektrum spesialisasi peran. Biasanya sebagai IC akan lebih banyak terlibat di pembuatan karya dan output engineering. Sedangkan sebagai manajerial akan lebih banyak terlibat di pengelolaan tim dan scaling organisasi. Keduanya memang perlu dalam sebuah organisasi dan diisi orang yang kompeten di bagiannya.

Bagiku perkembangannya sebenarnya lebih pada impact/dampak yang diberikan dari individu. Awalnya tumbuh sebagai individu yang bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri, lalu bisa membantu timnya, semakin besar dampaknya bisa membantu departemennya, hingga akhirnya satu perusahaan atau industri terkait.

individu → tim → departemen → perusahaan → industri

Kenapa “dampak” ini paling penting dalam pengembangan diri? Karena semakin berpengalaman, semakin besar dampaknya yang diberikan. Awalnya hanya bisa membereskan task sendiri, lalu inisiatif bisa membantu timnya, hingga melihat peluang yang bisa menyelesaikan masalah atau meningkatkan level departemen (antar tim), lalu bisa meningkatkan performa perusahaan, bahkan akhirnya bisa mengubah landscape industri dari yang dibuatnya. Jadi pengembangan diri sekedar dari “senioritas” lama waktu bekerja itu bukan sebuah patokan. Orang bisa lama “hidup” tapi tidak memiliki banyak pengalaman atau dampak.

Sebagai IC semakin berkembang, bukan hanya semakin jago dalam membuat sesuatu, tapi semakin efisien. Dalam membuat sesuatu lebih banyak kolaborasi, mentorship, inovasi yang tepat guna dan influencing orang lain sebagai dampaknya. Sebagai Manager semakin berkembang dengan membuat timnya produktif, project-nya berdampak dan tepat menyelesaikan masalah, membantu individu di dalamnya berkembang juga.

Di eFishery dengan organisasi yang belum kompleks (Juli 2020) perbedaan karir “Dual Ladder” ini belum terlalu terasa, tapi kita memang sudah pisahkan dengan membuat Dua Leadership.

Lead Engineer: https://www.notion.so/ans4175/Lead-Engineer-f81826e8f4914417b697da841e3fc32a

Tech Lead: https://www.notion.so/ans4175/Tech-Lead-95ad65d453d14dcfa10d49c2c57fd11a

Sebagai IC akan semakin berkembang dengan mengambil peran Tech Lead, dengan membuka kesempatan membantu tim dan lintas tim. Sedangkan secara hirarkis akan muncul peran manager Lead Eng yang sama memberikan kesempatan membantu tim dan lintas tim. Selain itu di eFishery masih memegang mantra, “Manager juga Coding”, untuk membuat dirinya relevan dengan kondisi teknis.

Tapi hal paling utama di eFishery, kami disini sudah memiliki milestone pengembangan diri dalam bentuk Sheets (haha), kita sebut “Eng Level”

Maksudnya bukan diisi di Sheets, tapi sebagai panduan bagi individu dan manager untuk bisa membantu navigasi perkembangan diri individu. Framework ini lazim ditemukan di berbagai sumber, salah satunya https://www.progression.fyi/. Kami pun banyak membandingkan dan merumuskan dari sana dengan kontekstual yang dimiliki eFishery. Termasuk kita belum memisahkan Dual Ladder secara eksplisit (tapi di milestone-nya bisa dilihat jelas).

Framework ini akan menjadi panduan, seperti halnya kompas yang digunakan orang menuju suatu titik. Cara menuju suatu titik tidak mesti sama, tapi dengan adanya panduan navigasi bisa membantu arah mana yang mesti dituju. Ini juga bukan sebagai pembanding antar individu, karena tiap individu punya “waktu” sendiri berkembangnya.

Akhirnya orang tahu kemana dia harus tumbuh, belajar dan dibantu. Oleh karena itu pula, perkembangan di internal eFishery Engineering tidak memakai skor. Tapi kita membuat Narasi, setiap orang bercerita telah mengerjakan apa saja yang menjadi achievementnya dari OKR, apa yang perlu dibantu, nanti akan mau tumbuh ke arah mana (melihat juga dari Eng Level-nya).

Kelak individu akan tumbuh semakin besar, tapi wadah (organisasi) juga akan tumbuh semakin besar karena orang-orang di dalamnya membantu mengarahkan dan memberi dampak lebih.

Dipublikasi juga di ans4175.dev